Archive for Mei, 2010

MUTIARA KATA SEBAGAI RENUNGAN

*Mimpi tidak akan menjadi kenyataan jika kita asyik tidur.

* Orang yang bijak mempelajari banyak perkara daripada musuhnya sendiri.

* Terdapat banyak kemungkinan untuk gagal kerana kejayaan hanya boleh dicapai dengan satu perkara iaitu USAHA.

* Ketika ditimpa bencana, kita akan mengenali yang mana satu lawan & yang mana satu kawan.

* Pemimpin yang baik akan memikul kesalahan & tidak mengejar nama.

* Rumah tanpa buku umpama bilik tanpa tingkap.

* Kebocoran yang kecil masih boleh menenggelamkan sebuah kapal yang besar.

* Tiada hadiah yang lebih berharga daripada nasihat yang baik.

* Nyanyian ibu untuk menidurkan anaknya ketika kecil adalah suara yang paling merdu di dunia.

* Tanpa permulaan, anda tidak akan sampai ke mana-mana.

* Berdoa dan meminta bukannya perkara yang sama.

* Kegagalan adalah permulaan kepada kejayaan.

* Fikiran membawa kepada pekerjaan. Pekerjaan membawa kepada kejayaan. Kejayaan

membawa kepada impian.

Mei 29, 2010 at 4:36 am Tinggalkan komentar

Memotivasi remaja

“Motivation is as much an effect as a cause of learning.” Ausubel Ausubel


Dalam artikel ini saya akan membahas apa yang dapat dilakukan oleh para guru untuk meningkatkan motivasi siswa remaja. Saya akan menghubungkan tiga kegiatan di dalam kelas dengan ide seorang ahli psikologi dari Amerika yang bernama Carl Rogers.

  1. Ide-ide dari Carl Rogers
  2. Jenis motivasi dan remaja
  3. Cara-cara untuk meningkatkan motivasi
    1. Jurnal – empati
    2. Menggunakan foto – keotentikan
    3. Music – toleransi

Ide-ide Carl Rogers

menjelaskan bahwa ada 3 sikap yang seharusnya dimiliki oleh guru, atau dia menyebutnya fasilitator, dalam membantu proses belajar siswa. Sifat-sifat tersebut adalah empati (melihat sesuatu dari sudut pandang siswa), keotentikan (menjadi diri sendiri) dan Berpikiran terbuka (terhadap ide-ide dan pendapat siswa)

Jenis-jenis motivasi dan remaja

Diakui bahwa motivasi memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap kemampuan siswa untuk belajar. Motivasi dapat dibedakan atas motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Motivasi intrinsik muncul dari dalam diri pelajar sendiri yang ingin belajar untuk kepentingan menambah ilmu pengetahuan. Walaupun bukan hal yang tidak mungkin untuk menemukan seorang pelajar remaja yang termotivasi secara intrinsik, pengalaman selama lima tahun bekerja dengan pembelajar muda di Spanyol membawa saya untuk meyakini bahwa sangat sedikit siswa yang memiliki motivasi intrinsik. Para remaja cenderung lebih termotivasi secara ekstrinsik, hal ini berarti bahwa motivasi mereka muncul dari sumber-sumber eksternal seperti keinginan untuk lulus ujian atau membahagiakan orang tua. Berita baik bagi para guru yang mengajar remaja adalah bahwa terdapat banyak hal yang dapat dilakukan di dalam kelas untuk menambah tingkat motivasi ekstrinsik mereka.

Cara-cara untuk meningkatkan motivasi

  1. Jurnal – empati
  2. Menulis jurnal dapat menciptakan peluang yang luar biasa untuk mengetahui lebih banyak tentang kehidupan siswa anda. Ketika memperkenalkan ide menulis jurnal pada siswa, guru perlu menetapkan tujuan dan aturan umum secara jelas kepada siswa.
    Masing-masing siswa harus memiliki buku catatan sendiri untuk digunakan sebagai jurnal mereka. Jurnal ini disimpan oleh guru dan harus ditegaskan bahwa guru tidak akan membacakan tulisan siapapun di dalam kelas. Jurnal ini akan menjadi komunikasi dua arah antara seorang siswa dengan guru. Pada akhir semester, saya selalu mengembalikan jurnal tersebut pada para siswa.
    Harus ditegaskan sejak awal bahwa maksud dari penulisan jurnal ini adalah untuk berlatih berkomunikasi dalam bahasa inggris secara efektif tanpa terlalu khawatir untuk membuat kesalahan. Guru tidak akan memperbaiki kesalahan dan hanya akan fokus terhadap makna. Saya selalu membuat daftar kesalahan yang sering muncul dalam jurnal dan membahas kesalahan-kesalahan tersebut pada saat yang tepat sebagai bagian dari pembelajaran. Dalam membahas kesalahan, saya tidak pernah mengutip kalimat secara langsung dari jurnal.
    Guru perlu menyisihkan jam pelajaran untuk menulis jurnal. Pada awal pertemuan, saya meminta siswa untuk menulis jurnal dengan cara menceritakan kepada saya tentang diri mereka dan alasan mereka belajar bahasa inggris. Guru mengumpulkan semua jurnal dan memberi respon pada jurnal tersebut serta memberikan satu atau dua pertanyaan yang akan menjadi petunjuk bagi siswa untuk menulis jurnal selanjutnya.
    Walaupun merespon tulisan dalam jurnal cukup memakan waktu, hal ini benar-benar membantu guru untuk berempati pada siswa. Guru akan menemukan hal-hal seperti, alasan salah satu siswa saya tidak menyukai kegiatan bernyanyi di dalam kelas adalah karena suaranya tidak merdu, atau salah satu siswa sedang mengalami masalah dengan sekelompok temannya di sekolah. Hal ini benar-benar mengingatkan kita bagaimana rasanya menjadi remaja. Saya yakin bahwa para siswa akan merasa canggung untuk datang pada saya dan membicarakan hal ini, namun mereka merasa nyaman untuk menulis tentang diri mereka. Banyak siswa yang sangat menikmati proses menulis jurnal dan sudah merasakan termotivasi untuk menulis dalam bahasa inggris secara teratur.

  3. Menggunakan foto – Keotentikan
  4. Siswa remaja kadang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan inkuisitif. Mereka ingin tahu lebih banyak tentang anda dan kehidupan anda di luar kelas. Hal ini menjadi hak anda, seberapa banyak informasi tentang diri anda yang ingin diberikan dan dibagikan pada murid-murid anda. Menurut saya, personalisasi dapat membantu meningkatkan tingkat ketertarikan siswa pada pelajaran. Carl Rogers menyatakan bahwa belajar akan menjadi jauh lebih efektif apabila pengajar tidak bersembunyi dibalik layar.
    Menggunakan foto dapat membantu untuk memicu minat dan membangkitan kemampuan berbahasa. Topik yang potensial dalam penggunaan foto adalah mendeskripsikan orang, keluarga, liburan atau mendiskripsikan tempat. Mendeskripsikan foto teman atau saudara sang guru jauh lebih menarik daripada mendeskripsikan foto orang yang sama sekali tidak dikenal dalam sebuah buku. Akan sangat lebih menarik melihat foto-foto liburan musim panas yang dilakukan sang guru daripada mendeskripsikan foto sebuah pulau terpencil yang terdapat pada buku. Pelajaran grammar juga dapat didukung dengan foto. Sebagai contoh sederhana, mengajarkan penggunaan ‘used to’ menjadi sangat mengesankan apabila kalimat yang dibuat berdasarkan gambar visual. Contoh, “my teacher used to have long hair and a moustache”. Tentu saja terdapat kelemahan dari cara ini, dengan membiarkan para siswa masuk kedalam kehidupan pribadi anda, dan andapun harus mempertimbangkan dengan seksama tentang siapa yang akan anda ‘perkenalkan’ pada siswa. Remaja memiliki memory yang sangat kuat, maka pertanyaan tentang orang-orang yang terdapat dalam foto akan teringat selamanya, bahkan lebih lama dari hubugan yang berlangsung antara anda dengan orang yang terdapat di dalam foto tersebut.

  5. Music – Toleransi
  6. Remaja sangat suka mendengarkan music. Walaupun ini sekedar asumsi, tetapi saya yakin akan kebenarannya. Karena pada kenyataannya kebanyakan dari music pop dinyanyikan dalam bahasa inggris, hal ini dapat menjadi sumber untuk aktivitas yang dapat memotivasi siswa.
    Walaupun memperdengarkan lagu yang kita suka di dalam kelas sangatlah mengasyikan, para remaja akan sangat menghargai jika anda berusaha mencari tahu lagu apa yang mereka suka dengarkan. Untuk mendapatkan informasi ini, siswa dapat membuat survey di dalam kelas untuk mengetahui 5 band terfavorit di kelas. Ketika anda sudah mengetahui apa yang mereka suka, mintalah para siswa untuk meminjamkan CD atau kaset dari lagu tersebut. Saya juga sering merekam video music dari TV local.
    Kebanyakan guru memiliki beragam aktivitas yang dapat dilakukan dengan lagu. Lirik lagu dapat dengan mudah ditemukan di internet dan ada banyak cara untuk memanfaatkan bahasa dalam lagu. Siswa juga dapat dilibatkan dalam menciptakan kegiatan didalam kelas dengan menggunakan lagu favorit mereka.
    Memperdengarkan lagu selama belajar juga dapat merubah suasana kelas. Ketika siswa sedang bekerja dengan kelompok, terkadang saya memperdengarkan lagu didalam kelas. Selain memperdengarkan lagu yang saya suka, saya juga memperbolehkan siswa membawa kaset mereka. Melalui voting kami memutuskan lagu apa yang kami dengarkan selama bekerja. Dengan menerima selera musik mereka dan turut mendegarkannya, motivasi siswa di kelas dapat ditingkatkan. Remaja tahu banyak informasi tentang musik dan akan dengan senang hati membicarakan musik. Daripada mengabaikan perbedaan selera antara anda dan mereka, kita dapat mengeksploitasi dan menggunakan perbedaan ini sebagai “information gap” yang nyata.

Joanna Budden, British Council, Spain

Sumber : http://www.teachingenglish.org.uk/think/articles/motivating-teenagers

Mei 12, 2010 at 8:34 am Tinggalkan komentar

Mengajar kelas besar

Kelas yang besar merupakan realita di banyak negara, dan ini memunculkan tantangan tertentu. Artikel ini akan membahas cara-cara untuk membantu menegakkan disiplin, memanfaatkan kerja kelompok dan mengatasi masalah keterbatasan sumber.

  • Tantangan apa yang dihadapi dalam mengajar kelas besar?
  • Bagaimana anda memanfaatkan kerja kelompok untuk membantu proses pembelajaran di kelas besar?
  • Bagaimana anda menegakkan disiplin di kelas besar?
  • Keuntungan kelas besar
  • Langkah selanjutnya

Tantangan apa yang dihadapi dalam mengajar kelas besar?

  • Sulit untuk menegakkan disiplin di kelas besar
  • Anda harus dapat memenuhi kebutuhan siswa dengan usia dan kemampuan yang berbeda, serta siswa yang ingin mempelajari hal yang berbeda, pada tingkat kecepatan yang berbeda dengan cara yang berbeda.
  • Anda tidak dapat dengan mudah memberikan perhatian secara individu pada setiap anak sesuai dengan kebutuhan mereka.
  • Anda mungkin tidak memiliki cukup buku atau alat bantu dalam proses pembelajaran.

Bagaimana anda bisa memanfaatkan kerja kelompok untuk membantu proses pembelajaran di dalam kelas besar?

Pada kelas yang besar, sepasang atau sekelompok siswa dapat saling membantu dan saling belajar satu sama lain. Agar siswa tidak mudah merasa bosan mendengarkan guru berceramah, cobalah strategi-strategi berikut:

  • Kelompokkan siswa sesuai dengan kemampuan mereka. Guru-guru yang mengajar kelas besar telah mencoba berbagai strategi:
    • Kelompok dengan kemampuan beragam: semakin banyak jumlah siswa yang pintar di dalam kelompok dapat membantu siswa yang lain untuk memahami pelajaran, sehingga guru tidak perlu mengajarkan setiap bagian pelajaran.
    • Kelompok dengan kemampuan sama: guru dapat membiarkan kelompok siswa-siswa yang pintar untuk menyelesaikan tugas mereka sendiri. Guru dapat memberikan bantuan extra pada siswa yang berada di kelompok yang lebih lambat
    • Menggunakan ketua kelompok/pemantau: sejumlah guru menunjuk siswa yang pintar dan dapat belajar lebih cepat sebagai ketua kelompok atau pemantau yang dapat membantu siswa yang lambat.
  • Awasi setiap kelompok oleh anda sendiri
    Guru perlu berkeliling kelas untuk melihat kemajuan apa yang telah dicapai oleh para siswa dan masalah apa yang muncul. Guru dapat memberikan masukan, semangat, dan bantuan extra pada siswa yang membutuhkan.

Bagaimana kerja kelompok dapat membantu pembelajaran di dalam kelas besar dengan sumber yang kurang memadai?

Kerja kelompok dapat membantu anda mengatasi masalah jumlah buku yang sangat sedikit, bahkan hanya satu buku.

Jika anda tidak punya cukup buku untuk setiap siswa, bentuklah kelompok sehingga setiap kelompok memiliki satu buku.

Jika anda hanya memiliki satu buku – berikan kesempatan kepada masing-masing kelompok untuk bekerja menggunakan buku tersebut secara bergantian. Kelompok yang lain dapat melakukan kegiatan yang sesuai dengan tema wacana yang terdapat pada buku. Misalnya, jika topik pelajaran adalah “family life” kelompok yang belum membaca wacana dapat mengerjakan kegiatan pre-reading yang berhubungan dengan topik ‘family life’. Mereka dapat menuliskan kata-kata yang mereka tahu yang berhubungan dengan topik atau membicarakan tentang keluarga mereka. Kelompok yang telah selesai membaca dapat membicarakan tentang apa yang telah mereka baca atau menuliskan ringkasan dari wacana tersebut. Setelah sekitar 10 menit, berikan buku tersebut pada kelompok yang lain, sehingga pada akhir pembelajaran, semua kelompok telah mengerjakan berbagai kegiatan dengan menggunakan buku tersebut.
Dengan atau tanpa adanya kerja kelompok, jika anda hanya memiliki satu buku, anda dapat:

  • Menuliskan bagian-bagian penting dari wacana di papan tulis sebelum memulai pembelajaran
  • Mendiktekan wacana tersebut sehingga setiap orang memiliki salinan wacana secara tertulis

Bagaimana anda dapat menegakkan disiplin di kelas yang besar?

  • Tetapkan peraturan disiplin yang dibuat oleh guru dan siswa bersama-sama Di dalam peraturan tersebut harus dinyatakan dengan jelas aturan dasar yang dipahami oleh siswa, misalnya:
    • Mereka tidak boleh berisik
    • Mereka boleh berbicara, tetapi tidak dengan suara yang keras
    • Siswa yang telah selesai mengerjakan tugas boleh mengisi waktu sambil membaca buku
  • Gunakan lingkungan di luar kelas. Kegiatan ini menawarkan suasana yang baru dan berbeda ketika siswa mulai berisik dan merasa bosan, dan juga membantu mengurangi kepadatan di dalam kelas. Ingat bahwa:
    • Anda dapat bekerja dengan beberapa kelompok di dalam kelas, sementara beberapa kelompok yang lain bekerja di luar kelas (gunakan tugas yang berbeda atau tugas yang sama)
    • Anda perlu merancang kegiatan di luar kelas dengan jelas dan seksama, dan memantau jalannya kegiatan tersebut
  • Pilihlah ketua kelompok yang bertanggung jawab yang dapat membantu menjaga kedisiplinan. Mereka juga dapat membagikan dan mengumpulkan tugas kelompok, dan menjelaskan apa yang harus dikerjakan masing-masing kelompok.

Keuntungan dari kelas besar

  • Ketika ada banyak siswa di dalam kelas, mereka dapat membagi berbagai macam ide dan pengalaman hidup yang menarik. Hal ini dapat merangsang para siswa dan menghidupkan suasana pemebelajaran dimana siswa dapat berdiskusi dan saling belajar dari satu sama lain.
  • Selama melaksanakan tugas, siswa dapat belajar untuk berbagi tanggung jawab dan saling membantu. Hal ini juga dapat menciptakan hasil yang beragam dan mempercepat pekerjaan.

Langkah selanjutnya
Ingatlah bahwa cara-cara ini bukanlah cara-cara terbaik atau cara satu-satunya untuk mengajar di kelas besar, tetapi jika anda belum menggunakan teknik-teknik ini sebelumnya, anda mungkin tertarik untuk mencobanya di kelas anda.

  • Diskusikan dengan kelas anda aturan dasar yang sesuai dengan situasi yang ada. Siswa dapat menulis poin-poinnya dalam bentuk poster. Kemudian memasangkannya di tempat yang mudah terlihat.
  • Rencanakan beragam kegiatan yang dapat digunakan apabila anda hanya memiliki satu buku
  • Rencanakan proyek untuk kelompok dimana setiap anggota kelompok memiliki tugas masing-masing yang saling berhubungan satu sama lain. Setiap kelompok harus menandatangani kontrak dimana mereka menyetujui untuk mengerjakan tugas mereka sendiri dan menyelesaikannya pada tanggal tertentu.

Artikel ini mengacu pada ide-ide dari program radio BBC World Service “Teachers in Action” dengan kontribusi dari para guru dan tutor di India, Ghana, Afrika Selatan dan Zambia Kontributor untuk program ini adalah: Dr George Kankam (Ghana), Maria Asamwe Bothawe (Ghana), Joseph Garty Ampia (Ghana), Ponstance Jennifer (Ghana), Violet Debali (Zambia), Fathima Bismillah (SA), Jean Tylie (SA) , Sue Danau (SA) dan Rohini Michigan (India).

Sumber: http://www.teachingenglish.org.uk/think/articles/teaching-large-classes

Mei 12, 2010 at 8:31 am Tinggalkan komentar


CALENDER

Mei 2010
S S R K J S M
 12
3456789
10111213141516
17181920212223
24252627282930
31  

Komentar Terbaru

Mr WordPress pada Hello world!